Ketua MPR ingin memajukan sistem pendidikan berbasis online di Indonesia

  • Whatsapp

Sistem pembelajaran jarak jauh yang diperkenalkan Universitas Terbuka jauh sebelum pandemi COVID-19 merebak membuka peluang bagi setiap orang untuk menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi. Penggunaan media online ini memudahkan mahasiswa UT untuk belajar dari mana saja.

Ketua-MPR-ingin-memajukan-sistem-pendidikan-berbasis-online-di-Indonesia

Menurut Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, platform pendidikan yang fleksibel dapat memberikan akses

yang sama kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi. Kehadiran Universitas Terbuka (UT) yang menawarkan platform pendidikan terbuka dan dikendalikan dari jarak jauh bernama Bamsoet, sangat relevan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tanpa terhalang jarak.

“Di saat kemajuan teknologi memenuhi berbagai bidang kehidupan, penggunaan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis online semakin menunjukkan relevansinya,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (4 Juni 2021).
Baca juga:
Ketua MPR: Wajah pemuda masa kini adalah Indonesia masa depan

“Sudah terbukti mahasiswa UT tidak hanya dari Indonesia.

Sejauh ini mahasiswa UT berjumlah jutaan di seluruh Indonesia dan tersebar di 43 negara di dunia,” imbuhnya saat berbicara dengan Rektor Universitas Terbuka Prof. DR. Ojat Darojat, di Jakarta, Selasa (6/4/2021) .

Bamsoet ingin pola pendidikan berbasis IT dan online semakin digalakkan. Tujuannya agar masyarakat Indonesia melek teknologi dan memiliki akses pendidikan dari mana saja.

Ia mengecek tingkat penetrasi internet di Indonesia sebesar 64%. Artinya, dari total penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 268,6 juta jiwa, sekitar 171,9 juta telah dapat menggunakan Internet.
Baca juga:
Bamsoet ingin pusat vaksinasi COVID-19 dibangun di Indonesia Timur juga

“Pola pendidikan pada pergantian milenium di Indonesia perlu lebih ditingkatkan lagi dengan pola pendidikan berbasis IT dan online. Dengan sistem online, warga desa bisa mendapatkan ilmu tanpa harus ke kota. Kualitas pembelajaran online perlu lebih ditingkatkan lagi,” kata Bamsoet.

Kepala Lembaga Pertahanan Negara FKPPI menambahkan

, kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus menjadi perhatian serius semua pihak. Ia menegaskan, kualitas sumber daya manusia Indonesia yang masih tergolong rendah seperti tahun lalu, jangan sampai terulang di tahun mendatang.

“Hasil survei International Student Assessment Program (PISA) 2019 menempatkan kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia di peringkat 72 dari 77 negara. Selain itu, data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menemukan bahwa 1,8 juta dari 3,7 juta lulusan SMA yang dipaksa bekerja tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi setiap tahun,” kata Bamsoet.

 

Lihat Juga :

gb whatsapp

gb whatsapp

gb whatsapp

gb whatsapp

gb whatsapp

 

 

Related posts