Sekarang banyak sekolah yang mulai menyelenggarakan PTM Terbatas. Pasalnya, kasus Covid-19 perlahan menurun.
Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan PTM adalah dengan mengajarkan prinsip dan pola hidup sehat.
Oleh karena itu, tiga program utama UKS seperti pendidikan kesehatan
, pelayanan kesehatan dan promosi lingkungan sekolah yang sehat perlu dilaksanakan dengan baik dan benar.
Baca juga: Mahasiswa, Begitulah Kisah Palang Merah Indonesia
Tentu saja, sebagai bagian dari tiga program utama UKS,
pendidikan kesehatan menjadi jantung Depdiknas dalam memajukan mahasiswanya. Alasannya, pendidikan kesehatan merupakan dasar untuk memulai hidup sehat di sekolah.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah agar siswa dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah.
Selain itu, mereka diharapkan memiliki pengetahuan kerja tentang bagaimana melakukan pemeliharaan, perawatan dan hal-hal yang berhubungan dengan perawatan kesehatan.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Ada berbagai pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan sekolah untuk mendidik dan membina siswa atau peserta didik.
Dengan diluncurkannya website Direktorat SMP Kemendikbud
, Ristek pada Senin (20/9/2021), berikut pendidikan kesehatan yang dapat diterapkan di sekolah di masa pandemi ini:
Pendidikan dan literasi makanan
Dengan terpenuhinya asupan makan bagi siswa maka pembelajaran yang ditangkap oleh siswa menjadi maksimal.
Oleh karena itu, pendidikan dan literasi gizi dilakukan sebagai upaya mengubah sikap dan perilaku untuk membantu siswa mencapai gizi seimbang.
Dalam pendidikan gizi, siswa diajarkan tentang menu yang sehat dan bergizi. Sarapan bersama juga bisa disiapkan dengan makan siang yang seimbang dan bergizi.
Baca juga: Siswa SMP Ikuti AN 2021. Begini Mekanisme Kerjakan Soal Berbasis Komputer
Untuk literasi gizi, guru dapat menugaskan siswa untuk membaca artikel tentang pendidikan gizi yang diadakan di sekolah selama 15 menit seminggu sekali selama pelajaran literasi.
Selain membaca, siswa juga dapat berdiskusi dengan guru, membuat proyek gizi, atau bermain peran di kelas.
Mengoptimalkan aktivitas fisik
Selain gizi yang cukup, pendidikan kesehatan juga merupakan salah satu kegiatan internal sekolah dalam mata pelajaran PJOK.
Aktivitas fisik pada mata pelajaran PJOK perlu dimaksimalkan, juga didukung dengan kegiatan ekstrakurikuler fisik seperti futsal, basket, voli, pencak silat dan lain sebagainya.
Siswa juga dapat didorong untuk melakukan peregangan setidaknya sekali sehari saat berganti pelajaran. Peregangan dapat menyegarkan siswa setelah lelah belajar.
Pengembangan kader kesehatan sekolah
Sekolah wajib melakukan kegiatan pengembangan kader kesehatan sekolah bagi siswanya. Kader kesehatan sekolah adalah:
mahasiswa terpilih untuk mendukung pelaksanaan kegiatan UKS
Berbagi informasi kesehatan dengan rekan kerja
mengundang dan memberikan contoh untuk implementasi
Baca juga: Mahasiswa, Mari Mengenal Matahari di Tata Surya
Idealnya setiap kelas harus memiliki kader kesehatan sekolah agar merata. Pengembangan kader kesehatan merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang dapat memperluas pengetahuan siswa tentang kesehatan.
LIHAT JUGA :
nac.co.id
futsalin.id
evitdermaclinic.id
kabarsultengbangkit.id
journal-litbang-rekarta.co.id
jadwalxxi.id
greenlifestyle.or.id
kopertis2.or.id
rsddrsoebandi.id
ktb-mitsubishimotors.co.id
topijelajah.com
mesinmilenial.com