Work From Home atau WFH merupakan bagian dari respon terhadap pandemi COVID-19, termasuk memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penerapan WFH dipandang sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus.
Apakah WFH Meningkatkan Serangan Cyber?
Salah satu perusahaan yang menerapkan full remote work adalah perusahaan IT yang berbasis di Sleman, Yogyakarta, Niagahoster.
Baca juga:
– Kolaborasi Niagahoster x KoinWorks, memfasilitasi pembayaran digital dan pembelian web hosting
– Devcussion 12 Niagahoster: Pentingnya SEO untuk Pengembang Web
– Upaya Niagahoster untuk secara konsisten menyediakan web hosting dan layanan berkualitas
– Niagahoster membantu UMKM dan bermitra dengan 1000 startup digital Kemenkominfo
, serangan siber meningkat di Asia Tenggara ketika sebagian besar karyawan bekerja dari rumah. Pada periode 2019-2021, serangan siber di Indonesia meningkat tiga kali lipat.
Kaspersky mengatakan kenaikan tersebut disebabkan kelalaian perusahaan dalam menyediakan komputer atau laptop kepada karyawannya untuk WFH.
Mereka mengatakan komputer yang diberikan kepada karyawan tersebut tidak dikonfigurasi dengan benar dan menjadi target penjahat dunia maya.
Pahlevy Tawainella, cyber security specialist di Niagahoster, mengatakan untuk meminimalkan terjadinya
pelanggaran keamanan saat bekerja dari jarak jauh, organisasi harus menetapkan protokol keamanan dan merancang perangkat kerja karyawan dengan cermat dengan berbagai pengamanan.
Ilustrasi bekerja dari rumah atau WFH. (Penghosting Niaga)
Ilustrasi bekerja dari rumah atau WFH. (Penghosting Niaga)
Pentingnya Kesadaran Terhadap Ancaman Serangan Cyber
Didukung oleh GliaStudio
Serangan siber sangat berbahaya, terutama untuk data penting perusahaan dan karyawan. Ada celah keamanan terkecil dalam sistem atau karyawan, bahaya dapat mengancam kapan saja.
Oleh karena itu, kesadaran akan keamanan data dan ancaman serangan siber sangat penting bagi karyawan.
Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) menyebutkan lebih dari 700 juta serangan siber akan terjadi di Indonesia pada 2022. Serangan siber yang paling umum adalah ransomware atau malware, yang kemudian digunakan untuk meminta tebusan dari pemilik data.
Malware dapat diselundupkan oleh peretas menggunakan metode phishing.
“Jika karyawan tidak menyadari ketika mereka menerima email phishing dan membuka tautan di email phishing, mereka dapat menjadi korban, terutama jika diperintahkan untuk memasukkan kredensial data mereka ke portal berbahaya. Dari situ, peretas bisa mendapatkan data yang diinginkan atau memasang malware untuk menggali lebih banyak data sensitif dari pengguna dan perusahaan target,” kata Pahlevy.
Untuk memastikan karyawan lebih memahami bahaya serangan siber, Niagahoster melakukan pelatihan kesadaran keamanan dan kampanye phishing secara berkala melalui email phishing yang disimulasikan, membantu karyawan menjadi lebih sadar akan ancaman yang muncul setiap saat.
Karyawan harus berhati-hati
Pahlevy melanjutkan, berbagai jenis serangan dunia maya dapat terjadi karena kelalaian pengguna atau sistem yang tidak dilindungi dengan benar. Komputer dan laptop untuk WFH harus dilengkapi dengan berbagai alat keamanan seperti antivirus dan pengelola kata sandi. Karyawan juga perlu berhati-hati, terutama ketika mereka harus menghubungkan laptop mereka ke Wi-Fi publik.
“Jika Anda terhubung ke Wi-Fi publik, pastikan Anda tidak memasukkan kredensial perusahaan, membuka informasi penting perusahaan, atau mengakses mobile banking. Kemudian pastikan juga antivirus dan semua aplikasi Anda selalu up to date. pengelola kata sandi. Kunci laptop Anda saat Anda bekerja. Saat tidak digunakan, gunakan VPN kantor untuk menjelajah dan penggeser webcam untuk meminimalkan dampak ancaman keamanan. Jika Anda menemukan pelanggaran keamanan, segera laporkan kejadian tersebut ke IT atau cyber yang terpengaruh tim keamanan,” perintah Pahlevy.
Di tengah situasi pandemi yang membaik, Niagahoster terus menawarkan kebebasan kepada karyawannya untuk bekerja dari jarak jauh atau dari kantor dengan sistem kerja hybrid yang diterapkan sejak Juni 2022.
“Pada dasarnya, langkah kebijakan ini tidak terlalu sulit. Karena salah satu budaya Niagahoster yaitu kebebasan dan tanggung jawab, memastikan bahwa setiap hoster ranger dapat bertanggung jawab atas kebebasan bekerja yang diberikan,” ujar Ayunda Zikrina, Head of Brands and Communications.
Baca Juga :